-- -

Pagelaran Wayang Kulit Empat Pilar di Desa Bantengan Boyolali

Minggu, 10 Desember 2017 | 18:35 WIB

Tersebutlah Ki Lurah Semar sedang prihatin melihat Negara Amarta yang dulu sangat menjunjung tunggi nilai-nilai Empat Pilar belakangan nilai-nilai Empat Pilar sudah makin ditinggalkan. Sebagian orang mementingkan dirinya sendiri, tidak lagi ada gotong royong. Alam pun mengingatkan dengan menunjukkan berbagai peristiwa, seperti gunung meletus, banjir di mana-mana, dan berbagai peristiwa lainnya.

Sebagai pertanggungjawaban sebagai among projo, Ki Lurah Semar melalui aksi Mbangun Jiwo mengajak rakyatnya kembali mengamalkan nilai-nilai Empat hPilar. Nasihat Ki Lurah Semar ini disampaikan melalui  pagelaran wayang kulit dengan lakon "Semar Mbangun Jiwo" di Desa Bantengan, Kecamatan Karang Gede, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu malam (9/12/2017).

Pagelaran wayang yang menampilkan  dalang Ki Joko Sunarno berlangsung di halaman rumah sang dalang. Anggota MPR kelompok DPD RI yang juga Ketua Badan Pengkajian MPR Dr. Bambang Sadono bersama anggota MPR Fraksi Partai Golkar Bowo Sidik, SE., dan anggota MPR Fraksi PPP Irgan Chairul Mahfiz  hadir  bersama ratusan masyarakat dari Desa Bantengan dan sekitarnya. Selain itu, hadir juga Ketua Kosgoro Provonsi  Jawa Tengah H. Sutomo, S.Pd., M.Kes., yang menjadi mitra MPR dalam penyelenggaraan pagelaran seni wayang kulit ini.

Kepala Biro Humas Setjen MPR Siti Fauziah, SE., MM., selaku panitia penyelenggara pagelaran seni budaya tradisional wayang kulit ini melaporkan bahwa pagelaran seni budaya wayang ini merupakan salah satu kegiatan MPR dalam menyosialisasikan Empat Pilar MPR. Seperti diketahui MPR dalam menyosialisasikan Empat Pilar menggunakan berbagai metode, seperti Training of Trainers (ToT), Lomba Cerdas Cernat, Outbound dan sebagainya.

Pagelaran seni budaya wayang ini dipilih sebagai salah metode sosialisasi Empat Pilar, menurut Siti Fauziah, karena seni wayang ini masih sangat digemari oleh masyarakat. Selain  untuk menyosialisasikan Empat Pilar, pagelaran seni budaya ini juga upaya MPR untuk turut menggali dan melestarikan seni budaya tradisional di berbagai daerah di Indonesia agar jangan sampai punah.

Pagelaran seni budaya wayang di Desa Bantengan ini diawali dengan penyerahan tokoh wayang, Semar, oleh anggota MPR Bowo Sidik didampingi oleh Irgan Chairul Mahfiz, Siti Fauziah, dan H. Sutomo kepada dalang Ki Joko Sunarno.


FOKUS MPR
+
Dihadapan delegasi Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, Jawa Tengah, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, para santri memiliki jasa yang sangat besar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Masyarakat Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang biasanya menonton pertunjukan reog, kali ini pada 28 Oktober 2018, mendapat suguhan pagelaran wayang kulit
Sembilan anggota baru MPR dilantik Ketua MPR
Sistem demokrasi liberal yang berlaku di Indonesia, membuat kesempatan para calon yang memiliki modal finansial lebih besar.
Anggota MPR dari Fraksi PKB, Mohammad Toha,  mengatakan, sebelum UUD Tahun 1945 diamandemen,
Selengkapnya di www.mpr.go.id